Pages

Sabtu, 18 Juni 2016

"The Tooth" Monster Ikan Pemakan Manusia (Part 3)



Ketika dalam perjalanan pulang, aku bingung harus mengatakan apa pada orang-orang yang ada di kota. Mereka pasti tidak akan pernah percaya padaku, mereka pasti menganggap kalau aku hanya mengada-ngada. Tapi aku harus kembali untuk membunuh semua ikan itu, bagaimanapun caranya.
Ketika sudah berada dirumah aku melihat Joe kakakku sedang berlatih beladiri dengan teman-temannya dihalaman belakang, aku bahkan tidak tahu apakah itu benar-benar berlatih atau hanya perkelahian para remaja tolol. "Hai Herry, kenapa kau kelihatan pucat? apakah kau bertemu dengan hantu." Perkataan Joe membuat semua teman-temannya yang berjumlah 4 orang itu tertawa lalu berhenti berlatih dan duduk santai sambil bercanda gurau. Si Joe bodoh ini memang bodoh, dia memiliki badan yang besar tapi otaknya kecil. Lebih baik aku bertemu seribu hantu daripada bertemu ikan pembunuh itu hari ini.
Namun bagaimanapun aku tetap membutuhkan bantuan Joe dan teman-temannya. Kudekati mereka dan memberitahu kejadian mengerikan yang terjadi hari ini, tapi tentu saja mereka tidak percaya dan menertawakanku. Tapi untungnya nasib baik masih memihak padaku, aku sempat memfoto ikan monster itu dengan ponselku higga Joe dan teman-temannya akhirnya percaya.
Setelah berdiskusi cukup lama, akhirnya kami pun memutuskan untuk membinasakan ikan-ikan itu malam ini juga. Karna salah satu teman Joe adalah anak dari penjual senjata di kota kami, kami pun bisa mendapat banyak senjata yang cukup untuk membunuh ikan keparat yang telah membunuh teman-temanku.
Tepat pukul 11 malam, kami pun pergi ke danau itu dengan mengendarai mobil milik salah satu teman Joe.
Joe memegang sebuah shotgun, teman-temannya juga memegang senjata yang tidak kalah mematikan namun aku hanya diberi sebuah pisau kecil, bisa kau bayangkan itu? sebuah pisau kecil!
Ketika sampai di danau itu, Joe dan teman-temannya langsung "memanggil" para monster itu dengan melempari daging babi dan ayam yang telah dipotong-potong.
"Harry, dengar. Kalau kau berbohong kau yang akan kutembak dengan shotgun ini." Joe berkata dengan suara lirih, "Apa kau sudah gila? untuk apa aku berbohong? hari ini aku juga hampir mati bung."
Tidak lama kemudian ikan monster itu muncul sekaligus tiga. Suasana yang tadinya sepi kini berganti ramai dan menegangkan, apalagi ketika Joe dan teman-temannya berteriak dan mulai menembak ikan-ikan itu.
Salah satu dari ikan itu pun keluar dari danau dan menggigit tubuh bagian atas salah satu teman Joe hingga putus dan hancur. Joe lalu menembak ikan itu tepat dikepala hingga kepala ikan itu hancur dan ikan itu pun mati. Namun 2 ikan lainnya juga ikut keluar dari dalam air dan menyerang kami. 2 ikan itu membunuh lagi teman-teman Joe yang lengah hingga menjadi santapan mereka. Joe dan satu-satunya temannya yang masih hidup pun menembak 2 ikan itu dengan membabi-buta hingga tubuh kedua ikan itu hancur lebur.
"Sial bung, aku kehilangan 3 orang sahabat malam ini." Joe berkata begitu lalu kembali menembak tubuh ikan yang sudah hancur itu.
"Berita baiknya adikmu yang tidak berguna telah memberitahu kebenaran, dan kita telah menjadi pahlawan kota dengan membunuh ikan terkutuk ini." Kata Andrew, teman Joe yang merupakan anak pemilik toko senjata. "Sudahlah, ayo kita bawa pulang mayat teman kita dan juga mayat ikan monster ini sebagai bukti."
Joe berkata kemudian mencoba mengangkat potongan tubuh temannya. Namun tak berapa lama, air di danau pun berguncang hebat. Kemudian muncul lah sesosok ikan raksasa yang ukurannya tiga kali lebih besar dari ikan sebelumnya, warna kulit ikan ini juga tidak biru, namun ungu tua.
"Demi tuhan..." Joe terperangah, begitu juga aku dan Andrew ketika melihat besarnya ikan ini.

~Bersambung...

0 komentar:

Posting Komentar

Disqus Shortname

Comments system